Indeks
Opini  

STRATEGI PEMBELAJARAN DISKUSI PADA PESERTA DIDIK

LPMPANRITA.COM- Strategi pembelajaran diskusi adalah metode pengajaran yang melibatkan siswa dalam percakapan kelompok untuk membahas suatu topik atau masalah. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mendorong siswa berpartisipasi aktif, berbagi pandangan, mendengarkan perspektif lain.

Fungsi

1. Membantu siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis informasi.
2. Mengajarkan siswa untuk menyampaikan ide secara jelas dan efektif, serta mendengarkan dan merespons          pandangan orang lain.
3. Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara langsung dan membuat mereka lebih aktif dalam belajar.
4. Membantu siswa untuk bekerja dalam tim, berbagi tugas, dan menghargai kontribusi anggota kelompok lainnya.
5. Memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi berbagai aspek dari suatu topik, memperdalam pemahaman mereka melalui pertukaran ide.

Kelebihan
1. Mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam, menganalisis berbagai sudut pandang, dan mengevaluasi informasi secara kritis.
2. Siswa belajar menyampaikan ide mereka dengan jelas, mendengarkan pandangan orang lain, dan merespons secara konstruktif.
3. mendorong keterlibatan aktif dari setiap siswa, membuat mereka lebih bertanggung jawab terhadap proses belajar mereka.
4. Membantu siswa mengembangkan empati, toleransi, dan kemampuan bekerja dalam kelompok, serta mengelola perbedaan pendapat.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara di depan kelompok dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Kelemahan
1. Tidak semua siswa mungkin aktif berpartisipasi. Siswa kurang percaya diri mungkin enggan berbicara, sementara siswa yang lebih dominan bisa mendominasi diskusi.
2. Memakan waktu lebih lama dibandingkan metode pengajaran langsung. Ini bisa menjadi tantangan jika waktu kelas terbatas.
3. Diskusi yang tidak terstruktur dengan baik bisa menjadi kacau dan sulit dikendalikan, menyebabkan gangguan dalam proses pembelajaran.
4. Siswa bisa menyimpang dari topik utama, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
5. Guru harus memiliki keterampilan yang baik dalam memfasilitasi diskusi, termasuk kemampuan untuk menjaga diskusi tetap fokus dan memastikan semua siswa terlibat.
6. Menilai kontribusi individu dalam diskusi bisa menjadi sulit dan subjektif, membuat evaluasi menjadi tantangan.
7. Diskusi yang melibatkan perbedaan pendapat yang kuat bisa memicu konflik antar siswa, yang memerlukan manajemen yang hati-hati oleh guru.

Oleh :

Nama : ANRIANI
Nim   :0229250010

Dosen Pengampuh : Mujahidin, M. Pd. I.

Program Study/Semester: Pendidikan Islam Anak Usia Dini/IV

Exit mobile version